Memasuki bulan Mei 2025, cuaca ekstrem masih melanda berbagai wilayah di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga 12 Mei 2025. Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang kompleks, termasuk adanya sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat
Berikut adalah daftar wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat hingga 12 Mei 2025:
-
Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.
-
Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
-
Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.
-
Maluku dan Papua: Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Wilayah-wilayah tersebut berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, sehingga masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem
BMKG menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
-
Sirkulasi Siklonik: Terpantau di Samudra Hindia barat Sumatera Utara dan Aceh, membentuk daerah konvergensi yang memanjang di pesisir barat Sumatera Utara.
-
Daerah Konvergensi: Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah tersebut.
-
Bibit Siklon Tropis 98S: Terpantau di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 15 knot dan tekanan minimum 1006 hPa, diprediksi akan menguat namun menjauhi wilayah Indonesia.
Imbauan BMKG
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
-
Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
-
Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
-
Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
-
Memantau informasi cuaca secara berkala melalui website BMKG, aplikasi mobile InfoBMKG, dan media sosial @infoBMKG.
Kesimpulan
Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia hingga 12 Mei 2025. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca terkini dari BMKG guna mengantisipasi dampak yang mungkin timbul. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan menjadi kunci dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu ini.
FAQ
1. Apa penyebab utama cuaca ekstrem saat ini?
Cuaca ekstrem dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik, daerah konvergensi, dan bibit siklon tropis yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
2. Wilayah mana saja yang paling berisiko?
Wilayah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua memiliki potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
3. Bagaimana cara memantau informasi cuaca terkini?
Masyarakat dapat memantau informasi cuaca melalui website BMKG, aplikasi InfoBMKG, dan media sosial @infoBMKG.
4. Apa yang harus dilakukan saat terjadi hujan lebat?
Tetap di dalam rumah, hindari bepergian jika tidak mendesak, dan waspada terhadap potensi banjir atau tanah longsor.
5. Apakah bibit siklon tropis 98S berbahaya bagi Indonesia?
Bibit siklon tropis 98S diprediksi akan menguat namun menjauhi wilayah Indonesia, sehingga dampaknya relatif kecil.
Post a Comment