Wudhu adalah salah satu bentuk kesucian yang menjadi syarat sahnya ibadah tertentu, terutama salat. Tapi, pernahkah kita sadar bahwa ada beberapa hal yang bisa membatalkan wudhu, bahkan tanpa kita sadari?
Yuk, kita kupas tuntas 4 hal yang dapat membatalkan wudhu berdasarkan panduan dari Kementerian Agama RI dan juga berbagai pandangan ulama agar kita bisa tetap menjaga kesucian dalam ibadah kita.
Apa Itu Wudhu?
Secara bahasa, wudhu berasal dari kata "wadha’ah" yang berarti bersih atau indah. Dalam istilah fikih, wudhu adalah membasuh anggota tubuh tertentu dengan niat untuk mengangkat hadas kecil.
Wudhu adalah simbol pembersihan diri, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual.
Pentingnya Wudhu dalam Islam
Dalam Islam, wudhu bukan hanya syarat sah salat. Ia juga menjadi penanda kesiapan spiritual untuk menghadap Allah. Rasulullah ﷺ bahkan bersabda:
“Tidak diterima salat seseorang tanpa bersuci.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, bisa dibayangkan betapa pentingnya menjaga wudhu agar ibadah kita diterima.
Dalil Al-Qur’an Tentang Wudhu
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ma’idah ayat 6:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai ke kedua mata kaki..."
Ayat ini menjadi dasar utama perintah berwudhu sebelum menjalankan salat.
Manfaat Spiritual dan Fisik Wudhu
Wudhu ternyata juga membawa berbagai manfaat, lho! Di antaranya:
-
Menjaga kebersihan tubuh.
-
Membuat pikiran lebih tenang.
-
Mengusir malas dan kantuk.
-
Membersihkan dosa-dosa kecil.
Rasulullah menyampaikan bahwa setiap tetesan air wudhu bisa menggugurkan dosa-dosa kecil yang menempel pada anggota tubuh kita.
4 Hal yang Membatalkan Wudhu
Sekarang kita masuk ke pembahasan utama: apa saja sih yang bisa membatalkan wudhu?
Berikut ini empat hal utama yang disepakati mayoritas ulama sebagai pembatal wudhu:
1. Keluarnya Sesuatu dari Dua Jalan
Ini adalah pembatal wudhu yang paling dikenal dan paling jelas.
Termasuk di antaranya:
-
Air seni (kencing)
-
Tinja
-
Kentut
-
Cairan madzi dan mani (dalam beberapa pendapat)
Penjelasan Fikih:
Mayoritas ulama sepakat bahwa keluarnya sesuatu dari dubur atau kemaluan, baik itu cairan, gas, atau benda padat, membatalkan wudhu secara otomatis.
2. Hilang Akal atau Kesadaran
Kehilangan akal secara total atau sebagian juga membatalkan wudhu.
Contohnya:
-
Tidur nyenyak (terutama jika dalam posisi berbaring)
-
Pingsan
-
Mabuk
-
Gila
Kenapa ini membatalkan? Karena saat kita tidak sadar, kita tidak bisa mengontrol tubuh kita, termasuk kemungkinan keluarnya sesuatu dari dua jalan.
3. Bersentuhan Antara Laki-Laki dan Perempuan
Ini termasuk pembahasan yang sering menimbulkan perbedaan pendapat.
Pendapat Mayoritas:
-
Mazhab Syafi’i: Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram membatalkan wudhu meskipun tidak dengan syahwat.
-
Mazhab Hanafi: Tidak membatalkan kecuali disertai syahwat.
Kita bisa memilih mengikuti mazhab mana, sesuai dengan pendapat yang lebih kuat dan sesuai dengan kondisi kita.
4. Menyentuh Kemaluan Tanpa Penghalang
Ini juga termasuk hal yang membatalkan wudhu menurut sebagian besar ulama, terutama jika dilakukan dengan telapak tangan langsung.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang menyentuh kemaluannya, maka hendaknya ia berwudhu kembali.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Perbedaan Pendapat Ulama
Dalam fikih, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Misalnya:
-
Mazhab Maliki tidak menganggap bersentuhan laki-laki dan perempuan membatalkan wudhu.
-
Mazhab Hanafi tidak menganggap menyentuh kemaluan membatalkan wudhu, kecuali jika disertai syahwat.
Kita sebagai umat Islam bisa memilih untuk mengikuti salah satu pendapat ulama dengan dasar ilmu, bukan hanya karena kebiasaan.
Kapan Harus Mengulangi Wudhu?
Wudhu harus diulangi ketika:
-
Terjadi salah satu dari keempat hal di atas.
-
Diragukan apakah wudhu masih ada atau tidak.
-
Ingin melakukan ibadah yang mensyaratkan wudhu (salat, thawaf, dll).
Tips Menjaga Wudhu Sepanjang Hari
Agar kita bisa tetap dalam keadaan suci, berikut beberapa tips:
-
Hindari makanan dan minuman yang bisa memicu buang air kecil berlebihan.
-
Hindari duduk terlalu lama di tempat lembut (bisa tertidur).
-
Perhatikan gerakan tubuh saat berwudhu agar air merata.
-
Bawa spray wudhu atau tisu basah jika sedang bepergian.
Pertanyaan Umum Seputar Wudhu
Apakah kentut membatalkan wudhu?
Ya, kentut termasuk sesuatu yang keluar dari dua jalan sehingga membatalkan wudhu.
Kalau hanya bersentuhan dengan anak kecil, apakah membatalkan?
Tergantung mazhab. Dalam Syafi’i tetap membatalkan jika lawan jenis dan bukan mahram.
Bagaimana jika ragu sudah batal atau belum?
Kembali pada kaidah: “Keyakinan tidak hilang karena keraguan.” Kalau yakin belum batal, maka wudhunya masih sah.
Kesimpulan
Wudhu adalah amalan kecil yang membawa dampak besar dalam ibadah seorang Muslim. Menjaga kesuciannya berarti menjaga kualitas ibadah kita kepada Allah. Dengan memahami 4 hal yang membatalkan wudhu — keluarnya sesuatu dari dua jalan, hilang akal, bersentuhan laki-laki dan perempuan, serta menyentuh kemaluan tanpa penghalang — kita bisa lebih berhati-hati dan disiplin dalam beribadah.
Semoga tulisan ini membantu kamu untuk lebih memahami seluk-beluk wudhu secara lengkap dan praktis.
FAQ
1. Apakah muntah membatalkan wudhu?
Sebagian ulama berpendapat muntah yang banyak membatalkan wudhu, tetapi mayoritas tidak menganggapnya sebagai pembatal.
2. Apakah mimisan termasuk pembatal wudhu?
Tidak semua ulama sepakat, namun mazhab Hanafi dan Hanbali menganggapnya membatalkan jika darah keluar banyak.
3. Apakah tertawa saat salat membatalkan wudhu?
Jika tertawa keras saat salat, maka salat dan wudhu menjadi batal menurut sebagian pendapat.
4. Bagaimana jika menyentuh lawan jenis dengan sarung tangan?
Jika ada penghalang seperti sarung tangan, maka tidak membatalkan wudhu.
5. Apakah batal wudhu harus segera diulang?
Tidak harus langsung diulang, kecuali saat akan salat atau beribadah yang mensyaratkan wudhu.
Post a Comment